Sabtu, 13 Desember 2014

Honda CB100 seris

kemaren" postingannya tentang CG dan GL  nah sekarang saya mau posting tentang CB 100 seris

Honda CB 100, salah satu produk Honda yang dikeluarkan oleh PT. Federal Motor pada tahun 1970 hingga tahun 1982.

Honda memperkenalkan produk Honda CB pertamanya adalah Honda CB 100-K0, yang diluncurkan pada tahun 1970. Kemunculan Honda CB 100 melanjutkan perjalanan sang abang Honda 90 Z, yang hadir pada tahun sebelumnya sekitar tahun 1969.
Hadir dengan model yang lebih baik, bentuk tangki bulat, serta nyaman dikendarai, dan tenaga yang lumayan ternyata sangat menarik minat para pengguna sepeda motor di Indonesia pada era tahun 1970-an.
Walaupun saat ini Honda CB tergolong motor lama, tapi penggemarnya tetap banyak dan diminati para pengguna sepeda motor di Indonesia atau pun para biker, ingin mengoleksi Honda CB 100 sebagai salah satu sepeda motor koleksinya.

Honda CB 100 terdiri dari beberapa varian, yaitu:
- Varian K0, K1, K2, K3, K4 dan K5
- Varian N


Honda CB 100-K0 (1970-1971)

Spesifikasi:
Honda CB 100-K0 (1971)
(source: http://ninja250r.files.wordpress.com)
no serial: CB100-100001
Kapasitas mesin: 99cc, OHC
Tipe mesin: 4-tak, 1 silinder
Power: 11,5 Hp @ 10.500rpm
Top speed: 110.0 km/jam
Kompresi: 9.5:1
Bore x Stroke: 50.5 x 49.5 mm (2.0 x 1.9 inches)
Valve per cylinder: 2
Pengapian: Platina
Pendingin mesin: Udara
Transmisi: 5-speed
Tipe transmisi: Chain
Ban depan: 2.50-18
Ban belakang: 2.75-18
Rem depan: tromol
Rem belakang: tromol
Physical measures and capacities
Berat kosong: 92 kg
Kapasitas tangki: 10 liter

Pada dasarnya spesifikasi di atas, berlaku untuk varian CB, dari K0 hingga K3


Honda CB 100-K1 (1971)
Honda CB 100-K1 (1971
  • terdapat trim warna krom pada jok
  • Tipe mesin: 99cc, 1 silinder, OHC
  • Transmisi: 5-speed
  • no serial: CB100-200001













Honda CB 100-K2 (1972-1975), CB Gelatik
  • tersedia 2 variasi: putih merah dan putih biru
    Honda CB 100-K2 (1972)
  • no serial mulai dari CB100-1200001
 











Honda CB 100-K3 (1976 - 1981/1982)

Honda CB 100-K3 (1976)
Pada Honda CB 100-K3 pada tangki terdapat garis striping dan tulisan Honda. Logo Sayap Honda yang ada pada versi CB 100 sebelumnya pun tidak ada lagi.













Honda CB 100-K4

Honda CB 100-K4, sepertinya tidak pernah masuk ke Indonesia secara resmi. Menurut informasi model K4 memiliki bentuk yang lebih mendekati bentuk Honda GL 100.



Honda CB 100-K5 (1981)

Honda CB 100-K5 (1981)
(source: http://tokobagus.com/ milik: rizki pribowo)
Honda CB 100-K5, merupakan seri-seri terakhir Honda CB menjelang benar-benar beralih ke Honda GL. Bentuk hampir mirip dengan Honda GL 100, terlihat beda dari bentuk jok yang lebih datar.
Pengapian masih menggunakan platina.
Honda CB 100-K5, diproduksi pertama sekali pada tahun 1981 hingga tahun 1985.
Spek tidak jauh berbeda dengan varian sebelumnya, hanya tangki dan corak yang terlihat berbeda.





Honda CB 100 N (1982)

Honda CB 100 N (1982)
Setelah mengeluarkan yang model K5, Honda juga mengeluarkan Honda CB versi N, atau tepatnya Honda CB 100 N. Bentuk agak berbeda dengan model sebelumnya. Sedangkan spek mesin tidak terlalu berbeda dengan model sebelumnya. Mungkin ini yang menjadi cikal bakal Honda GL Max. Karena bentuk tangki mulai mengarah ke bentuk Honda GL Max.






PT. Federal Motor, pada tahun 1970, selain mengeluarkan CB 100 dengan berbagai varian, juga mengeluarkan versi CB dengan kapasitas mesin lebih besar, yaitu CB 125, CB 175 dan CB 200.
Kemudian sekarang perusahaan Honda yang sejak tahun 2000 berganti nama menjadi PT. Astra Honda Motor (AHM), pada tahun 2013 awal, meluncurkan Honda CB versi "super"nya yang sarat teknologi, dengan kemampuan di atas rata-rata motor sekelasnya, yaitu Honda CB 150 R.

Selasa, 16 September 2014

DAFTAR DIAMETER PISTON MOTOR

 Udah lama gak posting . .
kali ini saya akan posting diameter piston sepeda motor. .
untuk pin nya belakangan nyusul
MOTOR HONDA
Berikut data diameter piston merk Honda.
Piston 2 tak:
NSR all series = 59 mm
Piston 4 tak:
C50 = 39 mm
C70 = 47 mm
Astrea 800 = 47 mm
Star = 47 mm
Prima = 50 mm
Grand = 50 mm
Impressa = 50 mm
Legenda = 50 mm
Legenda2 = 50 mm
Supra = 50 mm
Supra X = 50 mm
Supra Fit = 50 mm
Supra XX = 50 mm
Fit X = 50 mm
Revo = 50 mm
Absolute Revo = 50 mm
Blade = 50 mm
New Blade = 50 mm
Kirana = 52.4 mm
Supra X 125 = 52.4 mm
Kharisma = 52.4 mm
Beat = 50 mm
Vario 110 = 50 mm
Scoopy = 50 mm
PCX 150 = 58 mm
PCX 125 = 52.4 mm
Vario 125 = 52.4 mm
Spacy = 50 mm
GL 100 = 52 mm
GL Max = 56.5 mm
GL Pro = 61 mm
CB 100 = 50.5 mm
CB 125 = 56.5 mm
CB 200 = 55.5 mm
CG 150 = 57.5 mm
CS-1 = 58 mm
Mega Pro = 63.5 mm
New Mega Pro = 57.3 mm
Verza = 57.3 mm
Tiger = 63.5 mm
CB 150R = 63.5 mm
CBR 150 = 63.5 mm
CBR 250 = 76 mm
== MOTOR KAWASAKI ==
Berikut data diameter piston merk Kawasaki.
Piston 2 tak:
KX 65 = 44.5 mm
KX 85 = 48.5 mm
Ninja 150 = 59 mm
Piston 4 tak:
Kaze = 53 mm
Blitz R = 53 mm
Blitz Joy = 56 mm
Edge = 53 mm
ZX130 = 53 mm
Athlete = 56 mm
KSR 110 = 53mm
KLX 150 = 58 mm
KLX 250 = 72 mm
D-Tracker 150 = 58 mm
D-Tracker 250 = 72 mm
D-Tracker X = 72 mm
KX 250F = 77 mm
Binter Merzy KZ200 = 66 mm
Ninja 250 = 62 mm
Z250 = 62 mm
ZX-6R = 67 mm
ER-6n = 83 mm
Ninja 650 = 83 mm
Versys = 83 mm
== MOTOR SUZUKI ==
Berikut data diameter piston merk Suzuki.
Piston 2 tak:
FR 50 = 41 mm
RC 80 = 47 mm
FR 80 = 49 mm
A100 = 50 mm
RC 100 = 52.5 mm
Tornado GS = 54 mm
Crystal = 54 mm
Satria R = 56 mm
TS 125 = 56 mm
RGR = 61 mm
Piston 4 tak:
Nex = 51 mm
Let's = 51 mm
Spin = 53.5 mm
Skywave = 53.5 mm
Skydrive = 53.5 mm
Hayate = 53.5 mm
Titan = 51 mm
Smash = 53.5 mm
Arashi = 53.5 mm
Shogun 110 = 53.5 mm
Shogun 125 = 53.5 mm
Axelo = 53.5 mm
Shooter = 51 mm
Satria FU = 62 mm
Inazuma = 53.5 mm
Thunder 125 = 57 mm
Thunder 250 = 72 mm
== MOTOR YAMAHA ==
Berikut data diameter piston merek Yamaha.
Piston 2 tak:
U5 = 40 mm
AS3 Twin 125cc = 43 mm
V80 = 47 mm
Alfa = 50 mm
L2 Super = 52 mm
F1ZR = 52 mm
Y125 Z = 53.8 mm
RX S = 54 mm
YT 115 = 54 mm
Touch = 54 mm
YZ 125 = 54 mm
RX Z = 56 mm
RX King = 58 mm
TZM = 59 mm
YZ 250F = 77 mm
Piston 4 tak:
Lexam = 50 mm
Mio = 50 mm
Mio J = 50 mm
Mio GT = 50 mm
Nouvo = 50 mm
Fino = 50 mm
X-Ride = 50 mm
Xeon = 52.4 mm
Majesty 250 = 69 mm
Crypton = 49 mm
Jupiter = 49 mm
Jupiter Z = 51 mm
New Jupiter Z = 50 mm
Jupiter Z1 = 50 mm
Jupiter MX = 54 mm
Vega = 49 mm
New Vega R = 51 mm
Vega ZR = 50 mm
Vega RR = 50 mm
Force = 50 mm
Vixion = 57 mm
Byson = 58 mm
Scorpio = 70 mm
YZF R1 = 78 mm
== MOTOR MEREK LAIN ==
Berikut data diameter piston merk selain Yamaha, Honda, Suzuki, dan Kawasaki (Selain Jepang).
Piston 4 tak:
Bajaj Pulsar 135 = 54 mm
Bajaj Pulsar 150 = 57 mm
Bajaj Pulsar 180 = 63.5 mm
Bajaj Discover 135 = 58 mm
Bajaj XCD 125 = 54 mm
Happy Faster = 47 mm
Happy Faster R = 50 mm
Happy Faster X = 50 mm
Happy Jet ZR = 50 mm
Happy Jet ZX = 50 mm
Happy Sporty R = 50 mm
Happy Swing R 125 = 52.25 mm
Happy Nexium = 65.5 mm
Happy Swift 200R =
TVS Victor = 51 mm
Moped Jialing = 50 mm
Jialing Evomatic 125 = 52.4 mm
Jialing Roda 3 150 & 200 = 63.5 mm
Kaisar Triseda Roda 3 = 62 mm
KTM Roda 3 Gajah 150 = 62 mm
Karya 150 Roda 3 = 62 mm
Karya 200 Roda 3= 63.5 mm
Minerva R 150 = 61 mm
Minerva MadAss 125 = 52.4 mm
Minerva X-Road = 61 mm
Minerva Supermoto 250 = 72.5 mm
Minerva Naked 250 = 72.5 mm
Minerva Megelli 250 = 77 mm
sekian deh postingannya semoga bermanfaat buat kita semua

Rabu, 09 April 2014

Honda GL series

Honda GL, adalah salah satu motor legendaris produk Honda yang pernah jaya di awal kemunculannya pada tahun 1979. Kemunculan Honda GL melanjutkan kejayaan sang abang Honda CB yang hadir beberapa tahun sebelumnya. Honda GL hadir dengan 2 kapasitas mesin berbeda, yaitu 100 cc dan 125 cc.

Honda GL terkenal dengan mesinnya yang bandel dan jarang bermasalah. Hingga kini Honda GL 100 maupun GL 125 masih beredar, walaupun sudah jarang terlihat di kota-kota besar.

Setelah kejayaan Honda GL selama beberapa tahun, pada tahun 1996 ditutup dengan produk terakhir Honda GL 100 K.

Pada tahun 1985 digantikan dengan kemunculan sang adik Honda GL Max 125 dan Honda GL Pro dengan kapasitas mesin lebih besar 145 cc, lalu dilanjutkan dengan GL Pro Neo Tech yang terkenal dengan kemampuannya yang hebat dengan mesin 160 cc. Setelah itu masa GL pun berakhir tergantikan dengan Mega Pro, yang sebenarnya dilihat dari penampilan mesin masih termasuk generasi GL series, yang kemudian dilanjutkan dengan hadirnya Honda Tiger yang diketahui sebagai GL 200.
Pada tahun 2011 hadirlah produk Honda terbaru dengan teknologi baru, yaitu New Mega Pro 150, mungkin di sinilah sejarah GL series berakhir. New Mega Pro memiliki teknologi mesin yang berbeda dengan Mega Pro sebelumnya.

Urutan Kemunculan Honda GL

1979:
(1979 - 1981),  GL 100 dan GL 125, lampu bulat, speedo bulat, kaca spion bulat, sen belakang nempel di behel belakang, rem cakram depan.
Honda GL 100 (1979)
Honda GL 125 (1979)
1980:
Honda GL 100 (1980)
Spesifikasi:
  • panjang x lebar x tinggi = 1900 x 735 x 1017
  • jarak sumbu roda 1200 mm
  • berat kosong 98,5 kg
  • ban depan IRC 2,50-18 (4 PR)
  • ban belakang 2,75 -18 (4PR)
  • Jenis dan isi tangki bahan bakar bensin murni 11,5 liter
  • Pemakain bahan bakar 50 km/l pada kecepatan 50 km/jam
  • Mesin 1silinder OHC pendingin udara
  • Isi silinder 105 cc
  • Diameter x langkah 52x49,5 mm
  • perbandingan kompresi 9,2 :1
  • daya maksimum 12 HP/10000 rpm
  • Torsi maksimum 0,85kgm/8500 rpm
  • Jenis dan isi minyak pelumas mesin SAE 30 Kelas SE 1 liter
  • Jenis dan isi minyak shock absorb depan ATE 80 cc
  • Busi ND x24 ES-U
  • Accu 6 V 6 AH
1981:
Honda GL 100 (1981)
Honda GL 125 (1981)
1982:
(1982 - 1990),  GL 100 dan GL 125, lampu kotak, speedo kotak, kaca spion kotak, dudukan lampu belakang menyatu dengan sen belakang yg juga kotak

Honda GL 100 (1982)
Honda GL 125 (1982)
1983:
Honda GL 100 (1983)
1984:
Honda GL 100 (1984)
1985:
Honda GL 100 (1985)
1986:
Honda GL 100 (1986)
(berniaga.com)
1987:
Honda GL 100 (1987)
1988:
Honda GL 100 (1988)
(archive.kaskus.co.id)
1989:
Honda GL 100 (1989)
1990:
Honda GL 100 (1990)
1991:
(1991 - 1995),  Hadir produk GL 100 K, dengan teknologi mesin yang berbeda
Honda GL 100 K (1991)

1992:
Honda GL 100 K (1992)

1993:
Honda GL 100 K (1993)
(berniaga,com)
1994:
Honda GL 100 K (1994)
(bejubel.com)
1995:
Honda GL 100 K (1995)
(motor-dan-sekuter.tokobagus.com)
1996:
Honda GL 100 (1996)
(motor-dan-sekuter.tokobagus.com)

Honda CG series

Honda CG, yang terdiri dari 2 varian, yaitu Honda CG 110 dan CG 125 diluncurkan oleh PT. Federal Motor di Indonesia.

Honda CG diluncurkan ke pasar Indonesia, yang diawali oleh Honda CG 110 pada tahun 1973 dan Honda CG 125 pada tahun 1975, keduanya hadir pertama sekali dalam keadaan built-up dengan kode K-1. Honda CG merupakan sepeda motor legendaris yang memiliki postur rada mirip dengan Honda CB. Sekilas antara Honda CG dan Honda CB terlihat sama. Teknologi mesin Honda CG merupakan gebrakan Honda pertama dalam mendesain mesin 4-tak, dengan menerapkan teknologi OHV (Over Head Valve), merupakan teknologi yang sangat unik dan menarik, yang saat itu belum dikenal oleh produk lain di luar Honda yang biasanya menerapkan teknologi OHC (Over Head Camshaft). Teknologi OHV (Over Head Valve), adalah dimana posisi camshaft terletak di bawah, pada area blok silinder, sedangkan untuk menggerakkan buka tutup klep diatur oleh rocker arm yang menggunakan mekanisme dari push road atau batang stik. Teknologi ini sama dengan teknologi yang diterapkan pada sepeda motor Harley Davidson pada masa itu


Honda CG 110 (1973-1982)

Honda CG 110 (1973)
Pada tahun 1973, sebenarnya Honda telah meluncurkan Honda Benly secara built-up dari Jepang yang berkapasitas 110cc, pada tahun yang sama juga meluncurkan Honda CG 110, yang berkapasitas sama 110cc juga, yang konon juga didatangkan secara built-up langsung dari Jepang. Gebrakan Honda CG 110 dengan teknologi OHV nya, semakin meramaikan produk-produk Honda yang bermunculan pada era 70-an. Pada dua tahun pertama kemunculan Honda CG 110 termasuk diminati para pengguna sepeda motor di Indonesia, karena teknologi mesin uniknya, tapi pada tahun-tahun selanjutnya perjalanan Honda CG 110 seperti berada di bawah bayang-bayang Honda CB 100 yang memang lebih diminati pengguna sepeda motor di Indonesia pada masa itu.

Honda CG 110 (1979)
(source: http://archive.kaskus.co.id)
Walaupun kehadiran Honda CG 110, tidak selaris Honda CB di pasar sepeda motor Indonesia, tapi tetap bertahan selama 9 tahun, hingga akhirnya produksi Honda CG 110 di Indonesia dihentikan pada tahun 1982.











Honda CG 125 (1975-1982)

Honda CG 125 (1975)
Pada tahun 1975, cabang Honda di Indonesia, PT. Federal Motor meluncurkan Honda CG 125 berkode K-1, secara built-up dari Jepang, bermesin 4-tak, 125cc, juga dengan teknologi OHV.

Kehadiran Honda CG 125, hampir sama dengan nasib Honda CG 110, karena dari sektor penjualan kalah bersaing dengan sepupu dekatnya Honda CB 125 yang lebih diminati para pengguna sepeda motor di Indonesia pada era 1975-an.

Jumat, 28 Maret 2014

Korek Harian Honda Grand 125cc

1. Piston Kawasaki Blitz Joy dengan diameter 56mm.
Piston ini dapat ditebus seharga 175.000 ori pabrik. Merek NPP hanya berkisar harga 125.000 saja. Pemasangan harus ganti liner di tukang bubut dan bubut lubang crankcase. Piston sedikit dimodif untuk mengatur kompresi dan lain lain.
2. Karburator
Karburator bisa direamer agar udara masuk lebih banyak atau menggunakan karburator Shogun SP atau Kharisma. Agar lebih mantab bisa menggunakan VM24 (RX-S) atau Keihin PE24. Sesuaikan lagi ukuran spuyer agar hasil lebih maksimal.
3. Pengapian di upgrade
Minimal CDI menggunakan BRT agar pengapian lebih maksimal, sehingga motor menjadi irit bertenaga.
4. Per kopling Suzuki Smash
Per kopling dapat menggunakan milik Suzuki Smash original. Lebih baik lagi jika membeli per kopling aftermarket seperti BRT, CLD, dsb. harga per kopling Suzuki Smash sekitar 5000 rupiah per biji.
5. Kampas kopling Tiger
Kampas kopling bisa tetap menggunakan original Honda Grand atau disubstitusi dengan Honda Tiger. Kampas langsung plek masuk.
6. Porting Polish + Knalpot dibobok
Porting diubah dan dibesarkan 1mm sampai 2mm saja. Klep standar masih mencukupi pasokan udara ke dalam mesin. Kalau mau lebih dapat mengganti dengan klep Shogun. Knalpot iku dibobok agar pembuangan maksimal dan mesin mampu teriak agar performa terdongkrak.